Pagi telah kembali, setelah ribuan kali terlewati. Melukiskan pekat diujung mega, bersama harapan-harapan dan do’a. Adalah mereka, anak-anak yang riang dengan canda tawa. Setiap hari adalah arti baginya.
Pahitnya obat tak lagi jadi kendala bagi mereka. Dua kali dalam potongan dua puluh empat jam, mereka harus menelan pil demi pil yang tak jarang membuat kulit gatal dan iritasi. Meski tahu, obat ini hanya menekan replikasi virus bukan menyembuhkan.
Berlokasi di Kawasan Tambora, Yayasan Vina Smart Era adalah tempat dimana ADHA (Anak Dengan HIV/Aids) merajut benang asa untuk sembuh. Disini, mereka dirawat, ditinjau perkembangannya, diberikan tempat tinggal serta pendidikan. Dedikasi pendiri serta pengurus VSE membuat anak-anak ini tangguh melawan ganasnya virus.
“Kebanyakan dari ADHA (Anak Dengan HIV/Aids) meninggal bukan oleh virus, melainkan karena stigma masyarakat yang membunuh harapan-harapan mereka” ucap Ropina Tarigan, pendiri VSE. Memberikan perhatian serta kasih sayang, menjauhkan ADHA dari diskriminasi serta membiarkan mereka tumbuh dan mengembangkan potensi yang mereka miliki ibarat menyelamatkan secercah harapan mereka.