Kasus HIV/AIDS di Indonesia seperti fenomena gunung es, yang mana jumlah penderitanya jauh lebih besar dari kasus yang muncul ke permukaan, dan setiap tahun jumlah penderitanya cenderung meningkat. Stakeholder penting dalam pencegahan penularan HIV khususnya dari ibu ke anak adalah bidan.
Menyadari pentingnya peran bidan dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak ini, Minggu 16 Desember 2018 Poltekkes Kemenkes Surakarta menyelenggarakan seminar ilmiah nasional kebidanan dengan tema Improve Health Workers Awareness Towards HIV/AIDS Infection in Medical Resque. Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Dr.Yanri Wijayanti S. Ph.D (Dosen Fakultas Kedokteran UGM perwakilan Dokter Indonesia di WHO), Dr. dr. Supriyadi Hari, Sp.OG (K) (Dokter Spesialis Obstetri Gynekologi RSUD DR Moewardi Surakarta), Dr. Abdullah Al Hazmy, M. Or (Moderator), Dra. Ropina Tarigan, SST, MM (Ketua Pembina Yayasan Vina Smart Era dan Ketua IBI Jakarta Barat) dan tak lupa ODHA sebagai motivator.
Yang menarik dari acara seminar nasional kebidanan ini adalah diundangnya Dra. Ropina Tarigan, SST, MM, dari Yayasan Vina Smart Era, sebagai narasumber sekaligus sebagai trainer dalam pelatihan uji HIV menggunakan rapid test. Tentu saja hal ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi Yayasan Vina Smart Era yang selama ini memang berkiprah dalam program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) maupun dalam perawatan ADHA.
Hampir 1000 orang hadir sebagai peserta dalam acara seminar ini, khususnya dari kalangan profesi bidan dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta. Seminar semacam ini penting untuk diikuti para bidan karena profesi bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang dalam kesehariannya bertemu dengan begitu banyak pasien khususnya wanita usia subur, sehingga diharapkan dengan mengikuti seminar ini mereka dapat mengambil peran dalam memutus mata rantai penularan HIV dari ibu ke anak.