Dra. Vina Tarigan, SST, MM

Vina Tarigan

Lahir di Medan pada 17 Juli 1964. Minat dan ketertarikan terhadap dunia pendidikan dan kesehatan anak dimulai pada tahun 1984 ketika ia diminta menjadi guru TK oleh sebuah sekolah swasta di Jakarta. Ketika itu ia baru saja menyelesaikan pendidikan SMA. Menjadi seorang guru, semakin mendorongnya untuk terlibat lebih jauh dengan dunia pendidikan anak sehingga pada tahun 1985 Vina Tarigan membuka bimbingan belajar bagi siswa TK, SD, dan SMP, SMA.

Pada tahun 1989 ia berhasil meraih gelar sarjana ilmu administrasi niaga dan pada tahun 2007 meraih gelar Magister Manajemen. Namun karena minat yang besar pada dunia pendidikan dan kesehatan anak, Vina Tarigan menyempatkan diri untuk menimba ilmu kebidanan dan berhasil menyelesaikan program D3 Kebidanannya pada tahun 2006 dan D4 Kebidanan pada tahun 2010. Selain pendidikan formal ia juga banyak belajar tentang HIV/AIDS melalui berbagai seminar dan Pernas HIV yang diadakan oleh pemerintah.

Pada tahun 2007 untuk pertama kali Vina Tarigan terlibat sebagai relawan dalam Program Terapi Rumatan Methadone (PTRM). Methadone yang merupakan substitusi heroin merupakan program pemerintah dalam mengatasi epidemi HIV di kalangan pengguna narkotika suntik (Penasun). Bergelut secara langsung dengan mereka yang hidup dengan HIV/AIDS membuatnya miris, terutama terhadap anak-anak para penasun yang terinfeksi HIV dari ibu mereka. Panggilan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung ini ia wujudkan bersama suaminya dengan memberikan layanan Program Pencegahan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) secara gratis pada tahun 2008, yang mana program ini merupakan cikal bakal dari berdirinya Yayasan VSE, dimana program PPIA ini hingga kini menjadi salah satu program pengabdian Yayasan VSE bagi masyarakat.

Pada tahun yang sama 2008 Vina Tarigan, atas dorongan Prof. Irwanto, Ph.D terlibat dalam penanganan dan pendampingan anak dengan HIV melalui Lentera Anak Pelangi (LAP) yang bernaung dibawah Pusat Penelitian HIV/AIDS Unika Atma Jaya Jakarta. Berkecimpung secara langsung mendampingi anak-anak dengan HIV dan keluarganya selama 8 tahun sejak awal berdirinya LAP memberikan peluang baginya untuk mendalami dan memahami berbagai persoalan yang dihadapi anak dengan HIV dan keluarganya baik dari aspek kesehatan maupun sosial.

Pengalaman yang diperolehnya dalam PTRM dan LAP juga sebagai Ketua Komunitas TB Jakarta Barat, membawanya semakin intens dalam membantu anak-anak dengan HIV melalui program Care Support and Treatment  maupun PPIA. Berbagai seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan HIV dan PPIA mengundangnya untuk berbicara sebagai nara sumber. Ia juga menjadi pengajar mata kuliah HIV dan PPIA di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.    

Scroll to top